Perkembangan Ekonomi Indonesia Terkini (Juni 2020)
Dalam Presentasi Buku (Presentation of RED) Edisi Juni 2020, Bank Indonesia membahas situasi perekonomian Indonesia terkini antara lain: kebjiakan pemerintah dalam menghadapi dampak COVID-19, komitmen terhadap mitigasi keberlanjutan dan perubahan iklim, dan penurunan BI 7-day Reverse Repo Rate.
Kebijakan pemerintah dan dalam menghadapi COVID-19
New Normal
New Normal adalah skenario yang diharapkan bisa menjaga keseimbangan antara aspek kesehatan yang harus dilindungi dan aspek sosial ekonomi yang harus berlanjut untuk kesejahteraan rakyat.
Realokasi anggaran untuk mempercepat penanganan COVID-19
Kebijakan Subsidi Bunga untuk UMKM dan Ultra Mikro
Bantuan terhadap UMKM dan Ultra Mikro yang memiliki pinjaman dari insitusi finansial agar UMKM dan Ultra Mikro bisa bertahan meskipun pendapatan mereka berkurang.
Kartu Pra-Kerja
Indonesia butuh SDM yang bisa mendukung transformasi ekonomi di Revolusi Industri 4.0 dan Ekonomi Digital dengan produktivitas tinggi dan kompetitif. Untuk itu, Pra-Kerja menyediakan dana agar penerima bantuan bisa berpartipasi dalam berbagai macam pelatihan.
Insentif fiskal
Pembebasan pajak penghasilan (PPh), pengurangan pajak super, pengurangan penghasilan kena pajak (PKP), dan investment allowance.
Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN)
PEN bertujuan untuk melindungi, menjaga, dan juga memperbaiki kapabilitas ekonomi pemilik usaha dalam menjalankan bisnis.
Komitmen terhadap mitigasi keberlanjutan dan perubahan iklim
Obligasi Hijau dan Sukuk Hijau yang bisa digunakan untuk pembiayaan proyek terpilih yang memenuhi syarat, seperti sektor energi terbarukan.
Penurunan BI 7-day Reverse Repo Rate
Pada tanggal 17 dan 18 Juni 2020, Dewan Gubernur BI sepakat untuk menurunkan BI 7-day reverse repo rate sebesar 25 bps ke 4,25%, menurunkan Deposit Facility (DF) ke 25 bps menjadi 3,50% dan Lending Facility (LF) sebesar 25 bps ke 5,00%.
Untuk informasi selengkapnya, kunjungi situs Bank Indonesia - Republic of Indonesian Presentation Book - June 2020.