Pada triwulan II 2020, realisasi PDB final Jepang masih mengalami kontraksi. Selanjutnya pada triwulan III 2020, secara umum perekonomian Jepang diperkirakan akan mulai mengalami rebound pasca diterpa pandemic Covid-19. Hasil Tracking terhadap berbagai indikator aktivitas ekonomi mengindikasikan PDB akan lebih baik dari triwulan II 2020.
Read MorePenambahan industri farmasi obat-obatan penyakit menular dan industri manufaktur yang memproduksi perangkat medis ke dalam industri inti yang berhak akan penyaringan inward direct investment.
Read MoreBank Jepang memutuskan untuk mengulas kembali patokan rasio yang digunakan untuk menghitung saldo Macro Add-on dalam rekening berjalan milik institusi finansial, dimana suku bunga 0% diberlakukan. Bank Jepang juga menurunkan patokan rasio pada periode perawatan cadangan Juni 2020 dari 30.0% ke 28.5%.
Read MorePenerbitan revisi dalam "Comprehensive Supervision Guidelines for SMEs and Regional Financial Institutions" yang berhubungan dengan persetujuan saat jumlah melebihi batas kredit, dsb.
Read MoreMemperpanjang batas waktu penghitungan, laporan, dan publikasi emisi gas rumah kaca berdasarkan Act on Promotion of Global Warming Countermeasures.
Read MorePemerintah Jepang terus memberikan stimulus fiskal untuk menjaga stabilitas ekonomi Jepang. Stimulus
Read MoreMemperpanjang periode pembelian surat berharga komersial dan obligasi swasta selama 6 bulan dan terus melaksanakannya hingga akhir bulan Maret 2021.
Read MoreMemperkenalkan ketentuan pendanaan baru untuk membantu UKM. Bank Jepang akan memberikan bantuan dana terhadap pooled collateral hingga 1 tahun lamanya.
Read MoreMemperpanjang Operasi Pendanaan Khusus untuk memfasilitasi pembiayaan tanggapan terhadap COVID-19 selama 6 bulan dan terus melaksanakannya hingga akhir bulan Maret 2021 dengan beberapa amandemen.
Read MoreMemajukan program subsidi untuk keberlanjutan usaha kecil, perdagangan dan pelayanan, dan pengenalan IT kepada perusahaan untuk meningkatkan produktifitas layanan.
Read MorePemberitahuan hal-hal yang harus dicermati saat persiapan dan penyerahan laporan efek dan penerapan ulasan laporan efek.
Read MoreMengumumkan informasi baru untuk perusahaan tentang dampak infeksi virus corona.
Read MoreKementerian Ekonomi, Perdagangan, dan Industri mulai mendukung 7 proyek penelitian dan pengembangan sangat mendesak yang dibutuhkan oleh lapangan medis sebagai langkah dalam menghadapi infeksi virus corona terbaru.
Read MoreBank Jepang memutuskan untuk mengadakan Pertemuan Kebijakan Moneter pada 22 Mei 2020.
Read MorePengabulan izin untuk memperpanjang tindakan khusus yang diambil untuk pengadaan konsinyasi, agar bisa menghadapi penundaan pembayaran listrik dan gas secara fleksibel.
Read MoreBank Jepang memutuskan untuk mengulas kembali patokan rasio yang digunakan untuk menghitung saldo Macro Add-on dalam rekening berjalan milik institusi finansial, dimana suku bunga 0% diberlakukan. Bank Jepang juga menurunkan patokan rasio pada periode perawatan cadangan May 2020 dari 32.5% ke 30.0%.
Read MoreCabinet Office juga menyampaikan revisi dari nilai kebijakan paket stimulus ekonomi yang dikeluarkan Pemerintah Jepang, yakni dari ¥108,2 triliun yen menjadi sebesar JP¥117,1 triliun (sekitar 21% PDB Jepang).
Read MorePemerintah Jepang mendirikan Markas Besar Tanggapan Virus Corona pada Januari 2020. Lalu pada 7 April, Pemerintah Jepang menyatakan status darurat yang disertai dengan tanggapan darurat ekonomi. Tanggapan Jepang untuk menghadapi COVID-19 termasuk menjaga pasokan masker wajah, bantuan untuk rumah tangga dan bisnis.
Read Morepemerintah Jepang menyediakan Paket Stimulus Ekonomi senilai 108 triliun yen atau setara dengan 20% dari PDB Jepang yang akan dikeluarkan dalam dua tahap.
Read MoreBantuan paket stimulus ekonomi yang diberikan kepada rumah tangga, dunia kerja dan sektor kesehatan.
Read More